Jakarta—Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily resmi membuka kegiatan
Executive Education Program for Young Political Leaders Angkatan 19 Golkar Institute, Senin
(25/8/2025) di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta.
Pada pembukaan kegiatan tersebut, Ace mengatakan latar belakang berdirinya Golkar Institute
yang merupakan hasil Munas Partai Golkar ke-X pada 2019. Berdirinya Golkar Institute
dimaksudkan untuk mencetak pemimpin-pemimpin politik yang tidak hanya tangguh, tetapi juga
transformatif, adaptif dan berintegritas.
“Kita ingin membangun kepemimpinan yang transformatif, selalu berupaya melakukan inovasi-
inovasi dan juga yang paling penting berintegritas. Yang juga tidak kalah penting, dan harus
dimiliki siapa saja, yaitu wawasan global”, ujar Ace yang juga Gubernur Lemhannas RI.
Ace menyampaikan bahwa Golkar Institute telah berjalan 5 tahun sejak berdiri. Berbagai
kegiatan pendidikan politik dan peningkatan kapasitas politisi telah dilakukan.
“Golkar Institute sudah berjalan 5 tahun. Kita sudah menyelenggarakan 18 kali program Young
Political Leaders. Kita juga menyelenggarakan pendidikan politik dan peningkatan kapasitas
Anggota DPRD terpilih se-Jawa Barat. Pada tahun 2021, kita juga menyelenggarakan executive
education khusus bagi para kepala daerah yang muda.”
“Ada berbagai kegiatan seperti public lecture. Anda nanti saya harap tetap aktif sebagai alumni
Golkar Institute karena kita ada serial alumni forum. Kita pernah menyelenggarakan presidential
lecture.”
“Golkar Institute membuat politik itu menjadi menarik. Jadi politik jangan dijauhi, tapi harus
diwarnai”, demikian kata Ace.
Sementara itu, Razi Akbar Sabardi, Manager Akademik Golkar Institute, dalam laporannya
mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar pada Batch-19 mencapai angka tertinggi dibandingkan
pelatihan sebelumnya.“Pada Batch-19 ini yang mendaftar ada 331 orang, dan ini terhitung paling banyak jika
dibandingkan sebelumnya. Dari statistik kami, 62.5% pendaftar adalah profesional tidak
terafiliasi partai politik, dan sisanya adalah kader Golkar. Bahkan beberapa peserta sudah
menjabat, seperti satu wakil bupati dan sembilan anggota dewan,” jelas Razi.
Ia menambahkan, antusiasme tersebut menunjukkan bahwa baik kalangan profesional maupun
mereka yang sudah duduk di kursi legislatif ataupun eksekutif sama-sama memandang
pendidikan politik dan kebijakan publik sebagai sesuatu yang penting dan relevan untuk terus
didalami.
“Baik yang sudah menjabat maupun para profesional menunjukkan antusiasmenya terhadap
pendidikan politik dan kebijakan publik, ini menjadi sebuah indikasi meningkatnya minat
terhadap pendidikan politik dan kebijakan publik,” ujarnya.
Sebagai pembuka acara executive education program ini, Golkar Institute menggelar dialog
publik dengan tema Danantara and Its Impact on Indonesia’s Future. Hadir sebagai narasumber
pada acara tersebut, Reza Yamora Siregar, Chief Economist Danantara Indonesia; Mukhamad
Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR FPG; Deni Friawan, Researcher in Department of Economics
CSIS, dan Puteri Komarudin, Anggota Komisi XI DPR FPG memoderatori jalannya diskusi tersebut.









